Kamis, 03 Mei 2012

ulumul quran Muhkamat dan Mutasyabihat

          BAB    I
                                                PENDAHULUAN

A. Latarbelakang
            Setelah  kita  mempelajari Bab ini,sekarang  dalam  makalah  ini  akan  kami  paparkan  tentang “Muhkamat dan Mutasyabihat”. Isi makalah ini tidak membahas secara keseluruhan sub bab yang ditawarkan dalam silabus karena kurangnya sumber bahan yang kami temui.
            Dalam  pembahasan  makalah  ini  akan  memaparkan sekilas tentang definisi  tersebut, maka  pembahasan  definisipun  memberikan   banyak   pengertian. Dalam   dunia pendidikan   pembahasan   mengenai   suatu   konsep   pembahasan   tidaklah   lepas   dari bagaimana   sistem   yang   digunakan. Banyaknya   model   sistem   yang  ditawarkan pun beragam dan dari sistem itu mempunyai karakteristik yang beragam pula.
            Setelah  kita  mengetahuinya  maka  aplikasi  yang  harus  kita terapkan  pasti berbeda  antara  satu  sistem  dengan  lainnya. Dalam pengajaran dibutuhkan suatu sistem pembelajaran. Kita  sebagai  mahasiswa  tarbiyah  pasti memerlukan pembahasan itu agar kita tidak salah dalam pembelajaran pengajaran.

B. Tujuan penulisan makalah
            Makalah ini  ditulis  berdasarkan  dari  pemberian  tugas  yang di amanatkan  oleh Ibu  dosen. Sebagai  sarana  pembelajaran  mata  kuliah  perencanaan  sistem  PAI, dan untuk kelancaran kegiatan perkuliahan guna menambah pengetahuan.

C. Rumusan masalah
            Makalah ini dapat dirumuskan tentang :
a)      Apa itu definisi muhkamat dan mutasyabihat.
b)      Karakteristik dan macam-macam muhkamat dan mutasyabihat.
c)      Hikmah mempelajari Muhkam dan mutasyabihat.




















BAB II
PEMBAHASAN



A. pengertian Muhkamat dan Mutasyabihat
             Muhkam berasal dari kata Ihkam yang secara bahasa adalah Kekukuhan, kesempurnaan, keseksamaan dan pencegahan, namun semua pengertian ini pada dasarnya kembali pada makna Pencegahan. Tetapi dalam buku lain mengatakan bahwa muhkamat adalah keindahan. Seperti firman Allah SWT:
                                                                                (Hud:1)……       كتب احكمت ايته
Artinya : “suatu ayat yang disusun dengan rapi.....(hud:1)
Ayat ini dimaksutkan dengan muhkamnya Al-qur’an adalah kesempurnaan dan tidak ada pertentangan antara ayat-ayatnya. Dan orangpun bisa mengatakan bahwa semua ayat Al-qur’an mutasyabihat, jika yang dimaksutkannya adalah kesamaan tingkatan ijaz (mujizat yang tidak tertandingi) dalam kefasihan bahasa.
             Mutasyabihat berasal dari kata Tasyabuh yang secara bahasa berarti kesrupaan dan kesamaan yang biasanya membawa kepada kesamaran antara dua hal.
Dalam surat Ali-imron dijelaskan mengenai adanya muhkamat dan mutasyabihat yaitu:
هو الدي انزل عليك الكتب منه اية محكمت هن ام الكتي واخر متشبهت فاما الدين في قلوبهم زيغ فيتبون ما              تشبه منه ابتغاء الفتنة وابتغاؤ تاو يله وما يعلم تاويله الا الله والر اسخون في العلم يقولون امنا به كل من عند ربنا ومايدكر الا اولو الالباب
Artinya: Dialah yang menurunkan Al-kitab (Al-qur’an) kepada kamu, diantara isinya ada ayat-ayat yangmuhkamat, itulah pokok isi Al-quran dan yang lain ayat-ayat mutasyabihat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong padanya unuk menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya selain Allah. Dan orang-orang yang mendalami ilmunya berkata “kami beriman kepda ayat-ayat yang mutasyabihat. Semuanya itu dari sisi Tuhan kami: dan tidak dapat mengambil pelajaran (dari padanya) melainkan orang-orang berakal.(Al-imron:7)
B. Perbedaan-perbadaan pengertian muhkamat dan mutasyabihat.
             secara istilah para ulama’ berbeda pendapat mengenai muhkamat dan mutasyabihat diantaranya yaitu:
1. Al-zarqoni, mengatakan bahwa muhkam adalah ayat yang jelas. Maksutnya lagi nyata yang tidak mengandung kemungkinan nasakh.sedangkan mutasyabihat ialah ayat yang tersembunyi maknanya tidak diketahui maknanya, baik secara aqli maupu naqli, dan ayat-ayat yang hanya Allah mengetahuinya.
2. Pendapat Imam Al-haramain mengatakan bahwa muhkamat adalah ayat yang seksama susunan dan urutannya yang membawa kepada kebangkitan makna yang tepat tanpa pertentangan. Sedangakan mutasyabihat adalah ayat yang makna seharusnya tidak terjangkau dari segi bahasa kecuali kalau ada bersama indikasi atau melalui konteksnya.
3. Subhi Ash shalah merangkup dari beberapa pendapat bahwa muhkam adalah ayat yang bermakna jelas sedangkan mutasyabihat adalah ayat-ayat yang maknanya tidak jelas. Ketidakjelasannya karena ayatnya bersifat global bisa juga karena samar dan sukar dimengerti.


C. Sebab-sebab Ayat Mutasyabihat.

             Secara ringkas dapat dikatakan bahwa mutasyabih adalah ALLah SWT menjadikannya demikian itu. Allah SWT memisahkan antara ayayt-ayat yang muhkam dari mutasyabihat dan menjadikan ayaat muhkam dari yang mutasyabihat dan yang menjadikan ayat muhkam sebagai bandingan ayat yang mutasyabihat.
             Secara rinci adanya ayt-ayat mutasyabihat dalam Al-qur’an adalah disebabkan adanya tiga hal yaitu kesamaan pada lafal, pada makna atau pada lafal dan makna sekaligus.
a)      Kesamaran pada lafal
( :عبس) ......وفاكهة وابا            lafal      اب
“dan buah-buahan serta rermputan”
Disini mutasyabihat karena ganjilnya dan jarangnya digunakan kata اب diartikan rumput-rerumputan. Kalau tidak ada penjelasan dari ayat berikutnya, arti kata abban sulit dimengerti. Berdasarkan pemahaman dari ayat berikut:
(  :عبس)..متاعا لكم ولا تعامكم
“ untuk kesenangan kamudan binatang-binatang ternakmu”
b)       Kesamaran pada makna.
Mutasyabih yang timbul dari ketersembunyian pada makna adalah:
ما لا عين ران ولا ادن سمعت ولا خكر في قلب البشر
“ sesungguhnya yang tidak pernah dilihatmata, tidak pernah terdengar oleh telinga dan tidak pernah tergores dalam hati manusia”
Kesamaran dalam hal tersebut tidak karena lafalnya yang asing, bermakna ganda atau tertibnya melainkan karena makna dari lafal-lafalnya tidak terjangkau.
c)      Kesamaran pada makna dan lafal sekaligus seperti:
وليس البر بان تاتوا البيوت من ظهورها ولكن البرمن اتقي واتوا البيوت من ابوابها واتقواالله لعلكم  (Albaqoroh: ) تفلحون
Artinya : dan bukanlah kebangkitan memasuki rumah-rumah dari belakangnya. Akan tetapi kebangkitan itu adalah kebangkitan orang yang bertaqwa. Dan masuklah ke rumah-rumah itu dari pintu-pintunya dan bertaqwalah kepada Allah agar kamu beruntung (Al-baqarah:189)
       Ayat diatas tidak dapat dipahami oleh orang yang tidak mengetahui adat bangsa arab dizaman jahiliyah. Diriwayatkan bahwa beberapa orang Anshor jika berikhram atau umrah tak seorangpun mau memasuki pagar atau rumah dari pintunya. Jika ia seorang penduduk kota. Ia menggali lubang dibelakang rumahnya dan keluare masuk disana. Jika ia seorang Badwi ia keluar dari belakang gubuggnya. Sehubungan dengan itu maka ayat ini diturunka, ketersembunyian maksud ayat ini kembali kepada lafal karena ringkasannya.












D. macam-macam ayat mutasyabihat.
             Sesuai dengan sebab adanya ayat-ayat mutasyabihat dalam Al-qur’an kemudian menurut Al-Zarqoni ayat-ayat tersebut ada tiga macam yaitu:
1)      Ayat-ayat mutasyabihat yang tidak diketahui oleh seluruh umat manusia kecuali Allah SWT, seperti pengetahuan tentang waktu kiamat dan hal-hal ghoib. Allah berfirman :
(59:الانعام  )........وعنده مفاتح الغيب لا يعلمهما الا هو
Artinya: Danpada sisi Allahlah kunci-kunci semua yang ghoib, tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri....(al-an ‘am:59)
2)      Ayat mutasyabihat yang dapat diketahui oleh semua orang dengan jalan pembahasan dan pengkajian yang mendalam. Firman Allah:
وان خفتم الاتفسطوا في اليتمي قاتكحوا ما طاب لكم من النساء
Artinya : Dan jika kamutakut tidak akan berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim, maka kawinilah wanita-wanita lain.
Maksut ayat tersebut tidak jelas dan ketidak jelasannya timbul karena lafalnya yang ringkas.
Ayat-ayat mutasyabihat yang hanya dapat diketahui oleh pakar ilmu dan sain, bukan oleh semua orang, apalagi orang awam. Hal ini hanya diketahui oleh Allah dan orang-orang yang mendalam ilmu pengetahuannya. Seperti firman Allah:
(  ال عمران ) وما يعلم تأويله الا الله والراسخون في العلم
Artinya : “padahal tidak ada yang mengetahui ta’ wilnya melainkan Allah dan orang–orang yang mendalam ilmunya”

E. Hikmah Ayat Mutasabihat
  1. Hikah ayat muhkam
Adanya ayat-ayat muhkamat dalam Al-quran, jelas faidahnya bagi umat manusia yaitu:
a)      Menjadi rahmat bagi manusia, khususnya orang yang kemapuan bahasa arabnya lemah. Dengan ayat-ayat muhkam yang jelas arti maksutnya, sangat besar arti dan faedahnya bagi mereka.
b)      Mendorong untuk giat untuk memahami, menghayati, dan mengamalkan isi kandungan Al-quran, karena lafal ayat-ayatnya sudah mudah diketahui, gampang dipahami, dan jelas pula untuk diamalkan.
c)      Memperlancar usaha penafsiran atau penjelasan maksut ayat-ayat Al-quran.
d)     Mempercepat usaha penghafalan ayat-ayat Al-quran.

  1. Hikmah ayat mutasyabihat
Hikamah adanya ayat mutasyabihat itu diantaranya ialah sebagai berikut:
a)      Mendorong umat untuk giat, tekun menalar dan rajin meneliti.
b)      Memperlihatkan kemukjizatan Al-quran.
c)      Membuktikan kelemahan dan kebodohan manusia, sebesar apapun usaha dan persiapan manusia masih ada kelemahan dan kekurangan. Hal tersebut menunjukan betapa besar kekuasaanAllah SWT, dan kekuasaan ilmuNya.
d)     Rahmat Allah SWT, sebab sifat dan dzat Allah itu ditampakan kepada manusia yang lemah.


BAB III
KESIMPULAN DAN PENUTUP



            Makna muhkam adalah kekukuhan, kesempurnaan, keseksamaan, dan pencegahan, namun semua pengertian itu pada dasarnya kembali pada makna pencegahan. Sedangkan mutasyabihat adalah keserupaan dan kesamaran yang biasanyamembawa kepada kesamaran antara dua hal.
            Adanya ayat-ayat muhkam dan mutasyabihat ini merupakan bukti kekuasaan Allah dan kemukjizatan Al-quran yang tiada satupun manusia yang dapat menandingiNYa.
            Demikianlah yang dapat kami sampaikan dalam pemaparan bab ini, dan kami menyadari bahwa semua yang ada di pemaparan kami masih banyak yang belum di paparkan karena keterbatasan revisi yang kami dapatkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar