BAB I
PENDAHULUAN
A. Latarbelakang
Setelah kita mempelajari Bab ini,sekarang dalam
makalah ini akan
kami paparkan tentang “Muhkamat dan Mutasyabihat”.
Isi makalah ini tidak membahas secara keseluruhan sub bab yang ditawarkan dalam
silabus karena kurangnya sumber bahan yang kami temui.
Dalam pembahasan
makalah ini akan
memaparkan sekilas tentang definisi tersebut, maka
pembahasan definisipun memberikan
banyak pengertian. Dalam dunia pendidikan pembahasan
mengenai suatu konsep
pembahasan tidaklah lepas
dari bagaimana sistem yang
digunakan. Banyaknya model sistem
yang ditawarkan pun beragam
dan dari sistem itu mempunyai karakteristik yang beragam pula.
Setelah kita
mengetahuinya maka aplikasi
yang harus kita terapkan
pasti berbeda antara satu sistem
dengan lainnya. Dalam pengajaran
dibutuhkan suatu sistem pembelajaran. Kita
sebagai mahasiswa tarbiyah
pasti memerlukan pembahasan itu agar kita tidak salah dalam pembelajaran
pengajaran.
B. Tujuan penulisan makalah
Makalah ini ditulis berdasarkan
dari pemberian tugas
yang di amanatkan oleh Ibu dosen. Sebagai sarana
pembelajaran mata kuliah
perencanaan sistem PAI, dan untuk kelancaran kegiatan
perkuliahan guna menambah pengetahuan.
C. Rumusan masalah
Makalah ini dapat dirumuskan tentang :
a)
Apa itu
definisi muhkamat dan mutasyabihat.
b)
Karakteristik
dan macam-macam muhkamat dan mutasyabihat.
c)
Hikmah
mempelajari Muhkam dan mutasyabihat.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. pengertian Muhkamat dan Mutasyabihat
Muhkam berasal dari kata Ihkam yang secara
bahasa adalah Kekukuhan, kesempurnaan, keseksamaan dan pencegahan, namun semua
pengertian ini pada dasarnya kembali pada makna Pencegahan. Tetapi dalam buku
lain mengatakan bahwa muhkamat adalah keindahan. Seperti firman Allah
SWT:
(Hud:1)…… كتب
احكمت ايته
Artinya : “suatu ayat
yang disusun dengan rapi.....(hud:1)
Ayat ini dimaksutkan
dengan muhkamnya Al-qur’an adalah kesempurnaan dan tidak ada pertentangan
antara ayat-ayatnya. Dan orangpun bisa mengatakan bahwa semua ayat Al-qur’an mutasyabihat,
jika yang dimaksutkannya adalah kesamaan tingkatan ijaz (mujizat yang tidak
tertandingi) dalam kefasihan bahasa.
Mutasyabihat berasal
dari kata Tasyabuh yang secara bahasa berarti kesrupaan dan kesamaan yang
biasanya membawa kepada kesamaran antara dua hal.
Dalam surat Ali-imron
dijelaskan mengenai adanya muhkamat dan mutasyabihat yaitu:
هو الدي انزل عليك الكتب منه اية
محكمت هن ام الكتي واخر متشبهت فاما الدين في قلوبهم زيغ فيتبون ما
تشبه
منه ابتغاء الفتنة وابتغاؤ تاو يله وما يعلم تاويله الا الله والر اسخون في العلم
يقولون امنا به كل من عند ربنا ومايدكر الا اولو الالباب
Artinya: Dialah yang
menurunkan Al-kitab (Al-qur’an) kepada kamu, diantara isinya ada ayat-ayat
yangmuhkamat, itulah pokok isi Al-quran dan yang lain ayat-ayat mutasyabihat.
Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong padanya unuk menimbulkan fitnah
dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya
selain Allah. Dan orang-orang yang mendalami ilmunya berkata “kami beriman
kepda ayat-ayat yang mutasyabihat. Semuanya itu dari sisi Tuhan kami: dan tidak
dapat mengambil pelajaran (dari padanya) melainkan orang-orang
berakal.(Al-imron:7)
B. Perbedaan-perbadaan
pengertian muhkamat dan mutasyabihat.
secara istilah para ulama’ berbeda pendapat mengenai muhkamat dan
mutasyabihat diantaranya yaitu:
1. Al-zarqoni, mengatakan
bahwa muhkam adalah ayat yang jelas. Maksutnya lagi nyata yang tidak mengandung
kemungkinan nasakh.sedangkan mutasyabihat ialah ayat yang tersembunyi maknanya
tidak diketahui maknanya, baik secara aqli maupu naqli, dan ayat-ayat yang
hanya Allah mengetahuinya.
2. Pendapat Imam
Al-haramain mengatakan bahwa muhkamat adalah ayat yang seksama susunan dan
urutannya yang membawa kepada kebangkitan makna yang tepat tanpa pertentangan.
Sedangakan mutasyabihat adalah ayat yang makna seharusnya tidak terjangkau dari
segi bahasa kecuali kalau ada bersama indikasi atau melalui konteksnya.
3. Subhi Ash shalah
merangkup dari beberapa pendapat bahwa muhkam adalah ayat yang bermakna jelas
sedangkan mutasyabihat adalah ayat-ayat yang maknanya tidak jelas.
Ketidakjelasannya karena ayatnya bersifat global bisa juga karena samar dan
sukar dimengerti.
C. Sebab-sebab Ayat
Mutasyabihat.
Secara ringkas dapat dikatakan bahwa mutasyabih adalah ALLah SWT
menjadikannya demikian itu. Allah SWT memisahkan antara ayayt-ayat yang muhkam
dari mutasyabihat dan menjadikan ayaat muhkam dari yang mutasyabihat dan yang
menjadikan ayat muhkam sebagai bandingan ayat yang mutasyabihat.
Secara rinci adanya ayt-ayat
mutasyabihat dalam Al-qur’an adalah disebabkan adanya tiga hal yaitu kesamaan
pada lafal, pada makna atau pada lafal dan makna sekaligus.
a)
Kesamaran pada lafal
( :عبس) ......وفاكهة
وابا lafal اب
“dan buah-buahan serta rermputan”
Disini mutasyabihat karena ganjilnya dan jarangnya digunakan kata اب diartikan rumput-rerumputan. Kalau tidak
ada penjelasan dari ayat berikutnya, arti kata abban sulit dimengerti.
Berdasarkan pemahaman dari ayat berikut:
( :عبس)..متاعا لكم ولا تعامكم
“ untuk kesenangan kamudan binatang-binatang ternakmu”
b)
Kesamaran pada makna.
Mutasyabih yang timbul dari ketersembunyian pada makna adalah:
ما لا عين ران ولا ادن سمعت ولا
خكر في قلب البشر
“ sesungguhnya yang tidak pernah dilihatmata, tidak pernah
terdengar oleh telinga dan tidak pernah tergores dalam hati manusia”
Kesamaran dalam hal tersebut tidak karena lafalnya yang asing, bermakna
ganda atau tertibnya melainkan karena makna dari lafal-lafalnya tidak
terjangkau.
c)
Kesamaran pada makna dan lafal sekaligus seperti:
وليس البر بان تاتوا البيوت من
ظهورها ولكن البرمن اتقي واتوا البيوت من ابوابها واتقواالله لعلكم (Albaqoroh: ) تفلحون
Artinya : dan bukanlah kebangkitan memasuki rumah-rumah dari belakangnya.
Akan tetapi kebangkitan itu adalah kebangkitan orang yang bertaqwa. Dan
masuklah ke rumah-rumah itu dari pintu-pintunya dan bertaqwalah kepada Allah
agar kamu beruntung (Al-baqarah:189)
Ayat diatas tidak dapat
dipahami oleh orang yang tidak mengetahui adat bangsa arab dizaman jahiliyah.
Diriwayatkan bahwa beberapa orang Anshor jika berikhram atau umrah tak
seorangpun mau memasuki pagar atau rumah dari pintunya. Jika ia seorang
penduduk kota. Ia menggali lubang dibelakang rumahnya dan keluare masuk disana.
Jika ia seorang Badwi ia keluar dari belakang gubuggnya. Sehubungan dengan itu maka
ayat ini diturunka, ketersembunyian maksud ayat ini kembali kepada lafal karena
ringkasannya.
D. macam-macam ayat
mutasyabihat.
Sesuai dengan sebab adanya ayat-ayat
mutasyabihat dalam Al-qur’an kemudian menurut Al-Zarqoni ayat-ayat tersebut ada
tiga macam yaitu:
1)
Ayat-ayat mutasyabihat yang tidak diketahui oleh seluruh umat manusia
kecuali Allah SWT, seperti pengetahuan tentang waktu kiamat dan hal-hal ghoib.
Allah berfirman :
(59:الانعام )........وعنده مفاتح
الغيب لا يعلمهما الا هو
Artinya: Danpada sisi Allahlah kunci-kunci semua yang ghoib, tidak ada yang
mengetahuinya kecuali Dia sendiri....(al-an ‘am:59)
2)
Ayat mutasyabihat yang dapat diketahui oleh semua orang dengan jalan pembahasan
dan pengkajian yang mendalam. Firman Allah:
وان خفتم الاتفسطوا في اليتمي
قاتكحوا ما طاب لكم من النساء
Artinya : Dan jika kamutakut tidak akan berlaku adil terhadap (hak-hak)
perempuan yatim, maka kawinilah wanita-wanita lain.
Maksut ayat tersebut tidak jelas dan ketidak jelasannya timbul karena
lafalnya yang ringkas.
Ayat-ayat mutasyabihat yang hanya dapat diketahui oleh pakar ilmu dan sain,
bukan oleh semua orang, apalagi orang awam. Hal ini hanya diketahui oleh Allah
dan orang-orang yang mendalam ilmu pengetahuannya. Seperti firman Allah:
( ال عمران ) وما يعلم تأويله
الا الله والراسخون في العلم
Artinya : “padahal tidak ada yang mengetahui ta’ wilnya melainkan Allah dan
orang–orang yang mendalam ilmunya”
E. Hikmah Ayat
Mutasabihat
- Hikah ayat muhkam
Adanya ayat-ayat muhkamat dalam Al-quran, jelas faidahnya bagi umat manusia
yaitu:
a)
Menjadi rahmat bagi manusia, khususnya orang yang kemapuan bahasa arabnya
lemah. Dengan ayat-ayat muhkam yang jelas arti maksutnya, sangat besar arti dan
faedahnya bagi mereka.
b)
Mendorong untuk giat untuk memahami, menghayati, dan mengamalkan isi
kandungan Al-quran, karena lafal ayat-ayatnya sudah mudah diketahui, gampang
dipahami, dan jelas pula untuk diamalkan.
c)
Memperlancar usaha penafsiran atau penjelasan maksut ayat-ayat Al-quran.
d)
Mempercepat usaha penghafalan ayat-ayat Al-quran.
- Hikmah ayat mutasyabihat
Hikamah adanya ayat mutasyabihat itu diantaranya ialah sebagai berikut:
a)
Mendorong umat untuk giat, tekun menalar dan rajin meneliti.
b)
Memperlihatkan kemukjizatan Al-quran.
c)
Membuktikan kelemahan dan kebodohan manusia, sebesar apapun usaha dan
persiapan manusia masih ada kelemahan dan kekurangan. Hal tersebut menunjukan
betapa besar kekuasaanAllah SWT, dan kekuasaan ilmuNya.
d)
Rahmat Allah SWT, sebab sifat dan dzat Allah itu ditampakan kepada manusia
yang lemah.
BAB III
KESIMPULAN DAN PENUTUP
Makna muhkam adalah kekukuhan,
kesempurnaan, keseksamaan, dan pencegahan, namun semua pengertian itu pada
dasarnya kembali pada makna pencegahan. Sedangkan mutasyabihat adalah
keserupaan dan kesamaran yang biasanyamembawa kepada kesamaran antara dua hal.
Adanya ayat-ayat muhkam dan
mutasyabihat ini merupakan bukti kekuasaan Allah dan kemukjizatan Al-quran yang
tiada satupun manusia yang dapat menandingiNYa.
Demikianlah yang dapat kami
sampaikan dalam pemaparan bab ini, dan kami menyadari bahwa semua yang ada di
pemaparan kami masih banyak yang belum di paparkan karena keterbatasan revisi
yang kami dapatkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar