Kamis, 03 Mei 2012

sejarah peradaban islam


ISLAM DI ASIA TENGGARA
1.      Islam di indonesia
islam sudah masuk ke indonesia dari abad ke-7 dan sudah dianut sebagian besar orang Indonesia baik sebagai agama maupun sebagai hukum. Negara Islam telah berdiri pada abad ke-13 dan berkembang pada akhir abad 15 atau awal abad ke-17 dengan berdirinya beberapa kerajaan Islam, seperti Aceh, Banten, Mataram, Gowa, Tallo, Ternate/ Tidor.
1.      Proses islamisasi
Perkembangan pelayaran dan perdagangan yang bersifat internasionaldi Asia Tenggara disebabkan oleh kegiatan kerajaan Sriwijaya[1]

     Pada abad ke-7 Islam belum menyebar luas secara merata di seluruh penjuru nusantara. Karena pengaruh agama Budha masih memegang peranandi kerajaan Sriwijaya, terutama dalam kehidupan social, politik ekonomi dan budaya dengan demikian pandangan muslim memanfaatkan politiknya dalam mendukung daerah-daerah yang mendukung daerah-daerah yang muncul danmenyatakan diri sebagai kerajaan yang bercorak Islam.

      Kedatangan Islam dan penyebarannya kepada golongan bangsawandan rakyat umumnya, dilakukan secara damai. Apabila situasi politik suatukerajaan mengalami kekacauan dan kelemahan disebabkan perebutankekuasaan di kalangan keluarga istana.

Menurut Uka Tjandrasasmit[2] , saluran-saluran islamisasi yang berkembang ada enam yaitu:





1.saluran perdagangan 
 
pada taraf permulaan saluran islamisasi adalah perdagangan.Kesibukan lalu-lintas perdagangan pada abad ke-7 sampai ke-16 Mmembuat pedagang-pedagang muslim berdatangan dari berbagai negeri.
Islamisasi melalui perdagangan ini sangat menguntungkan karena para raja dan bangsawan turut serta dalam kegiatan perdagangan. Para pedagang muslim banyak yang bermukim di pesisir pulau Jawa, mereka berhasil mendirikan masjid, sehingga jumlah mereka menjadi banyak.

2.saluran perkawinan

Jalur perkawinan ini lebih menguntungkan apabila terjadi antarasaudagar muslim dengan anak bangsawan atau anak raja karena merekakemudian turut mempercepat proses islamisasi.

3.saluran tasawuf 

Tasauf dan tariqad, bersamaan dengan para pedagang ke Indonesiadatang pula ulama, da’i dan sufi pengembara dan diangkat menjadi penasehat/ pejabat di kerajaan dan kemudian kemudian para sufimenyebarkan Islam dengan cara membentuk kader mubaliq dam melaluikarya-karya tulis

4.saluran pendidikan

Para pedagang muslim menguasai kekuatan perekonomian dandijadikan pusat pengembangan pendidikan dan penyebaran Islam

5.ssaluran kesenian

Penyebaran Islam dikembagkan dengan melalui seni seperti siniarsitektur dan perkembangan politik Islam di Indonesia.

6.saluran politik 

Di Maluku dan Sulawesi selatan, kebanyakan rakyat masuk Islamsetelah rajanya memeluk Islam terlebih dahulu. Pengaruh politik rajasangat membantu tersebarnya Islam di daerah ini. Kemenangan kerajaanIslam secara politik banyak menarik penduduk masuk Islam.

2.Pertumbuhan Lembaga Sosial Dan Politik 
Awalnya pemerintah kolonial memberikan kemerdekaan kepada umatIslam untuk melaksanakan ajaran agamanya sepanjang tidak mengganggu
kekuasaan pemerintah Belanda. Sedangkan dalam bidang politik, pemerintahmelarang keras orang Islam membahas hukum Islam baik dari Al-qur’anmaupun Sunnah yang menerangkan tentang politik kenegaraan atauketatanegaraan.[3]
Pengaruh politik Islam yang semakin kuat serta posisi ekonomiIndonesia yang berkembang, akibat pelayaran internasional dengan pedagangmuslim Arab, membuat pemerintah Portugis dan Belanda mulai tergoda untuk menjalin hubungan dengan penguasa pedagang di Indonesia (Asia Tenggara).Lambat laun mereka berkeinginan menguasai Indonesia dengan cara permainan politik.Dengan pengalaman itu, orang Islam bangkit dengan menggunakantaktik baru, bukan dengan perlawanan fisik tetapi dengan membangunorganisasi. Akibat dari situasi ini timbullah perkumpulan-perkumpulan politik  baru dan muncullah pemikir-pemikir-pemikir politik yang sadar diri. SepertiBudi Utomo, Serikat Islam, Taman Siswa, Muhammadiyah, Nahdatul Ulama,Dll.
3.Perkembangan Keagamaan Dan Peradaban
Ketika Islam datang, sebenarnya kepulauan nusantara (Indonesia)sudah mempunyai peradaban yang bersumber kebudayaan asli pengaruh dari peradaban hindu-budha di India. Meskipun demikian Islam cepat menyebar.Hal ini disebbkan Islam yang dibawa oleh kaum pedagang maupun para Da’idan ulama masa awal, mereka semua menyiarkan suatu rangkaian ajaran dancara serta gaya gaya hidup yang secara kuantitatif lebih maju dari peradabanyang ada. Bukti-bukti Perkembangan peradaban dan keagamaan di Indonesia adalah[4]
 
a.Sebelum Kemerdekaan
 
Sebelum Indonesia merdeka Islam telah berkembang danmempunyai peradaban yang mencerminkan kemuliaan agama Islam,diantaranya adalah:

1.adanya birokrasi keagamaan, dimana kedudukan ulama sebagai penasehat raja, terutama dalam bidang keagamaan terdapat dikerajaan-kerajaan Islam

2.ulama dan ilmu-ilmu keagamaanPenyebaran dan pertumbuhan kebudayaan Islam di Indonesiaterletak di pundak para ulama. Ada dua cara yang dilakukan paraulama dalam pengembangan ilmu-ilmu keagamaan, yaitu: membentuk kader-kader ulama dan menyebarkan karya-karya ke berbagai tempatyang jauh

3.adanya arsitek bangunan yang menghasilkan seni-seni bangunan yang bercorak Islam seperti masjid, ukiran, candi dansebagainya.

b.Setelah Kemerdekaan
1.berdirinya departemen agama
2.berdirinya lembaga-lembaga pendidikan
3.adanya hukum Islam
4.terlaksananya haji
5.berdirinya majelis ulama Indonesia (MUI)         





B.Islam Di Thailand
1.Proses Islamisasi
Kedatangan Islam di Thailand telah terasa pada masa pemerintahankerajaan sukhotai di abad XIII M. perdagangan merupakan faktor-faktor dominan yang mendekatkan Islam dengan kerajaan ayutthaya. Peran orang-orang muslim sebagai menteri dan saudagar yang dekat dengan rajamenjadikan mereka kelompok yang berpengaruh di istana.
 
Kaum muslim tidak hanya mampu mengontrol jalur perdagangan yangmelintasi semenanjung, namun juga mampu mengamankan kunci perjanjianadministratif di seluruh kerajaan ayutthaya.
2.Pertumbuhan Lembaga Sosial dalam Lembaga Politik 
Upaya penyatuan politis daerah muslim ke dalam Thailand merupakanhasil akhir perjuangan selama berabad-abad, dengan berbagai alasannasionalisme. Pembangunan dan keamanan pemerintah Thailand dalam abadXX berusaha memperluas kekuasaan atas provinsi-provinsi selatan yangdidiami orang-orang muslim itu.
Langkah pertamanya adalah integrasi administratif yang dirancanguntuk memasukkan daerah-daerah muslim itu ke dalam sistem politik nasionalyang berpusat di Bangkok. Karena orang-orang muslim itu tidak  berpengalaman dengan sistem-sistem ini, maka dianggap perlu menempatkanmereka di bawah pejabat pemerintah Kristen dan Budhis Thailand.
Di bidang politik, persoalan masyarakat muslim melayu yang inginmemisahkan diri sangat meresahkan kerajaan. Gerakan pemberontakan kaumseparatis melayu muslim melahirkan sejumlah organisasi seperti PattaniUnited Liberation Organization (PULO), Barisan Nasional PembebasanPattani (BNPP), Barisan Revolusi Nasional dan lain sebagainya.
3.Perkembangan Keagamaan Dan Peradaban
Kerajaan Thailand bukan negara skular, tetapi sepanjang abad XX uunegeri ini termasuk semua konstitusi sejak tahun 1934 mengizinkankebebasan beragama di kebanyakan negara demokrasi skular. Raja merupakankepala kehormatan agama Budha di Muangthai.
Di Thailand kaum minoritas Muslim dipandang dengan sikap negatif sebagai orang khaek yang berarti “tamu”. Secara resmi mereka disebut“orang-orang muslim Thai” yang menyinggung perasaan karena Thai berarti orang Siam. . mereka menuduh bahwa kebijakan pemerintah yang menyebutmereka “muslim Thai” merupakan upaya yang disengaja untuk mengaburkan jati diri mereka sebagai orang-orang yang sama sekali berbeda dari orang-orang Thai lainnya.Pemerintah menyediakan dana untuk kegiatan keagamaan. Kaummuslim diperbolehkan melaksanakan dakwah, membentuk organisasi danmengelola penerbitan literatur keagamaan yang sekarang sedang tumbuh.Meskipun demikian, kaum muslimin sendiri tidak bebas dari perpecahan. Adaempat kelompok yang mengklaim dirinya sebagai pihak yang mewakilikepentingan masyarakat muslim, yaitu Chularatmontri, sebuah kelompok yang didukung negara, kelompok ortodoks yang menerbitkan Al-Rabitah dankelompok muslim melayu tradisional di daerah selatan yang menentangkepemimpinan Chularatmontri, namun menolak disebut sebagai Rival Al-Jihad Al-Rabitah. Lepas dari itu semua, secara keseluruhan, komitmenterhadap Islam sedang tumbuh di kalangan muslim Thailand.[5] 

       PENUTUP

A.     KESIMPULAN

 Negara Islam telah berdiri pada abad ke-13 dan berkembang pada akhir abad 15 atau awal abad ke-17 dengan berdirinya beberapa kerajaan Islam, sepertiAceh, Banten, Mataram, Gowa, Tallo, Ternate/ Tidor.Saluran-saluran islamisasi yang berkembang ada enam yaitu:

1.saluran perdagangan
2.saluran perkawinan
3.saluran tasawuf 
4.saluran pendidikan
5.saluran kesenian
6.saluran politik 

Kedatangan Islam di Thailand telah terasa pada masa pemerintahankerajaan sukhotai di abad XIII M. perdagangan merupakan faktor-faktor dominanyang mendekatkan Islam dengan kerajaan ayutthaya. Peran orang-orang muslimsebagai menteri dan saudagar yang dekat dengan raja menjadikan merekakelompok yang berpengaruh di istana.

B.Saran
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah inimasih memiliki kekurangan, baik dari segi isi maupun cara penulisannya. Olehkarena itu, dengan segala kerendahan hati penulis sangat berharap ada kritikandan saran yang sifatnya untuk membangun. Terakhir penulis berharap, semogamakalah ini dapat bermanfaat baik bagi penulis begitu juga pembaca








DAFTAR PUSTAKA


Dedi Supriadi,Sejarah Peradaban Islam,(Bandung: Pustaka Setia, 2008)

Badri Yatim,Sejarah Peradaban Islam,(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada)

Ajid Thohir,Perkembangan Peradaban Di Kawasan Dunia Islam,(Jakarta:PT. Raja GrafindoPersada. 2004)

Badri Yatim,Sejarah Peradaban Islam,(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada)





[1] Dedi Supriadi,
Sejarah Peradaban Islam,
 (Bandung: Pustaka Setia, 2008), h. 184-193

[2] Badri Yatim,
Sejarah Peradaban Islam,
(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada), h. 201-204

[3] Ajid Thohir,
 Perkembangan Peradaban Di Kawasan Dunia Islam,
(Jakarta:PT. Raja GrafindoPersada. 2004)h. 297

[4] Badri Yatim,
Sejarah Peradaban Islam,
(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada), h.299


[5] Ajid Thohir,
 Perkembangan Peradaban Di Kawasan Dunia Islam,
(Jakarta:PT. Raja GrafindoPersada. 2004)h. 270-274








Tidak ada komentar:

Posting Komentar